SUARA INDONESIA JAWA TENGAH

Kooperatif, Gabrilela juga Menjadi Korban Admin dan Member Arisan Online di Magetan

Prabasonta/Erik P - 08 March 2024 | 10:03 - Dibaca 2.00k kali
Advertorial Kooperatif, Gabrilela juga Menjadi Korban Admin dan Member Arisan Online di Magetan
Sumadi, pengacara korban ketika di depan ruangan Satreskrim Polres Magetan. (Foto: Ery Pramudya/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, MAGETAN - Kasus dugaan penipuan dan penggelapan arisan online, ternyata juga merugikan Gabriela Bintang Samanta. Karena selain sebagai owner, dia juga merupakan member arisan tersebut. Bahkan, nilai kerugiannya tembus hingga miliaran rupiah. Kasus itu saat ini sudah masuk di meja kepolisian.

Sebelumnya, salah seorang member arisan, Wiwik dan kawan-kawannya warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur, lewat kuasa hukumnya Ridho Nurwahab, mengadukan Gabriela Bintang Samanta ke Polres Magetan, Selasa 22 Januari 2024 lalu.

Berangkat dari laporan tersebut, selanjutnya muncul Surat Perintah Penyelidikan Nomor: SP.Lidik/28/1/24/Satreskrim, tanggal 29 Januari 2024, atas dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan.

Selanjutnya, Rabu 6 Maret 2024 kemarin, Gabriela memenuhi panggilan polisi didampingi kuasa hukumnya, Sumadi dan Nurcahyo. Ia menjalani pemeriksaan selama lima jam di Unit III Reskrim Polres Magetan.

"Gabriela secara kooperatif memberikan keterangan kepada penyidik terkait apa yang dituduhkan kepada dirinya," terang Sumadi kepada Suaraindonesia.co.id, belum lama ini.

Bahkan, kata dia, Gabriela juga memberikan semua berkas dan data pendukung lengkap. Siapa saja yang ikut arisan online tersebut, berikut jumlahnya. “Di situ Gabriela juga memberikan keterangan posisi member-membernya maupun adminnya," tutur Sumadi.

Pihak penyidik belum bisa dimintai keterangan terkait pemeriksaan Gabriela. Karena masih harus melanjutkan pemeriksaan terhadap kasus yang berbeda.

Sementara itu, Sumadi menilai, penyidik sangat profesional dan teliti dalam menangani perkara tersebut. Menurutnya, mereka juga bekerja dengan baik.

Sebab, dengan adanya pemeriksaan tersebut bisa diketahui ke mana arah uang mengalir. Baik uang masuk maupun uang keluar. "Di sini Gabriela bisa menjadi korban arisan online tersebut, karena ada banyak orang yang kabur dan tidak mau membayar lagi setelah mendapatkan arisan," pungkas Sumadi. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta/Erik P
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya