SUARA INDONESIA, PEMALANG - Kurang dua hari Lebaran, kondisi arus lalu lintas di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, terpantau ramai lancar.
Awak media menyusuri sepanjang jalur arus mudik, mulai dari pintu masuk kota Pemalang dari arah barat, sampai kecamatan paling timur yaitu Ulujami, perbatasan dengan kabupaten Pekalongan. Kondisi arus mudik lancar, tidak terlihat adanya penumpukan kendaraan yang menyebabkan kemacetan.
Beberapa pasar tradisional yang berada di pinggir jalan Pantura, sebagai jalur para pemudik, seperti pasar Ulujami, Cibiyuk dan Petarukan, juga tidak menimbulkan kemacetan.
Bahkan, beberapa ruas jalan antara Kalirandu sampai pom bensin Comal Baru, terlihat agak lengang. Meski demikian, para pengendara diharapkan berhati-hati, karena kondisi jalan yang mulus serta kanan kiri jalan terdapat banyak area persawahan, sehingga rasa kantuk bisa saja terjadi ketika melewati jalur ini.
Seperti Lebaran tahun sebelumnya, arus lalu lintas di jalur mudik Pemalang - Pekalongan, didominasi kendaraan pribadi dan sepeda motor.
Salah seorang pemudik dengan tujuan Boyolali, Sukimin (45) menuturkan, jika dirinya bersama anak dan istri serta keluarga menggunakan sepeda motor dua unit. Mereka berangkat dari Bekasi kemarin malam pukul 22.00 Wib, sempat diterpa hujan dari Bekasi sampai Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Jalanan licin karena hujan di sebagian Jawa Barat. Kepada para pemudik agar selalu hati-hati," tuturnya, Senin (8/4/2024).
Dari beberapa pemudik yang berhasil ditemui, mereka mengatakan jika situasi arus lalu lintas dari Jakarta sampai kota Pemalang ramai lancar. Tidak ada penumpukan arus kendaraan. Begitu juga para pemudik yang datang dari Jawa Tengah menuju ke arah barat, seperti Cirebon, Bandung dan Jakarta. Kondisinya juga sama. Arus lalu lintas lancar.
"Saya berangkat dari Solo pukul 06.00 Wib, pagi tadi, menggunakan mobil. Untuk kendaraan ke arah barat tidak diperbolehkan masuk jalan tol, karena pemberlakuan satu jalur," kata Sahwa (40) pemudik asal Solo tujuan Cirebon.
Banyak dari para pemudik memacu kendaraanya untuk pulang ke kampung halamannya memilih waktu malam. Dengan alasan, menghindari macet dan menghindari sengatan panas matahari. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ragil Surono |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi