SUARA INDONESIA JAWA TENGAH

Siaga Hadapi Kasus Kecelakaan di Sekolah, PMI Cilacap Beri Pembekalan PP kepada Pembina PMR

Satria Galih Saputra - 04 July 2024 | 06:07 - Dibaca 1.85k kali
Pendidikan Siaga Hadapi Kasus Kecelakaan di Sekolah, PMI Cilacap Beri Pembekalan PP kepada Pembina PMR
Sejumlah Pembina Palang Merah Remaja (PMR) saat praktek memberikan pertolongan saat kegiatan pembekalan PP yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap. (Foto: istimewa)

SUARA INDONESIA, CILACAP - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap beri pembekalan tentang pertolongan pertama (PP) kepada Pembina Palang Merah Remaja (PMR) se-Kabupaten Cilacap. 

Adapun pembekalan dilakukan selama tiga hari, dimulai tanggal 2-4 Juli 2024, diikuti puluhan Pembina PMR perwakilan 24 PMI Kecamatan terdiri dari Pembina PMR Mula tingkat SD/MI, PMR Madya tingkat SMP/MTS dan Pembina PMR Wira tingkat SMA/SMK/MA.

Staf Markas PMI Kabupaten Cilacap R. Endro Teguh Kusumo mengatakan, bahwa pembekalan pertolongan pertama ini sangat penting guna kesiapsiagaan petugas PMR dalam menghadapi terjadinya kasus kecelakaan di sekolah. 

Disamping itu, lanjut Endro PMR merupakan salah satu relawan yang penting bagi PMI karena mempunyai peranan sebagai kepanjangtanganan PMI di sekolah. 

"Tujuannya setelah dibekali ilmu PP ini, para Pembina PMR akan menjadi terlatih, dan nantinya bisa ditularkan ke adik-adik PMR sesuai tingkatannya melalui pembinaan di sekolah, minimal untuk bekal diri sendiri," ujar Endro saat ditemui di sela-sela kegiatan di Lantai 2 Aula Markas PMI Cilacap, Rabu (3/7/2024).

"Dan untuk Pembina PMR yang sudah dilatih ini nantinya akan ditugaskan menjadi fasilitator di tingkat Kecamatan masing-masing, manakala ada pelatihan-pelatihan di sekolah atau madrasah di tingkat Kecamatan, merekalah yang nanti akan ditugaskan dari PMI Kecamatan untuk mengampuh atau memberikan materi di diklat-diklat PMR atau semacamnya," imbuhnya.

Adapun materi pertolongan pertama yang diberikan masih sederhana. "Untuk PMR Mula seperti penanganan kasus-kasus kecil misalnya ada yang pingsan, mimisan, asma. Kemudian luka ringan dan lainnya. Lalu untuk PMR Madra materinya tentu lebih kompleks lagi. Dan paling tinggi PMR Wira otomatis materinya berbeda dengan SD maupun SMP sesuai kurikulum yang ada," kata Endro.

"Harapannya saat terjadi kasus kecelakaan atau kasus kesehatan lainnya di sekolah, bisa memberikan penanganan yang baik dan benar, sehingga si korban nantinya bisa ditangani dengan cepat, dan apabila memang membutuhkan rujukan ke Faskes terdekat bisa dilakukan secara cepat," imbuhnya.

Endro mengaku, bahwa kegiatan tersebut kali pertama dilakukan. "Kebetulan tahun ini baru dilaksanakan karena kita sedang membutuhkan tenaga-tenaga fasilitator di bidang PP, sehingga diadakanlah pelatihan ini," ungkapnya.

"Dan untuk program setiap tahunnya kita terlebih dahulu melakukan analisis mana yang diprioritaskan. Jadi menggunakan sistem prioritas sesuai kebutuhan di lapangan," tandasnya.

Diharapkan melalui pembekalan tersebut, ilmu pertolongan pertama yang diberikan ini bisa tersebar luas di masyarakat. "Apabila terjadi kecelakan, pertolongan yang dilakukan tidak salah kaprah dan justru malah baik dan benar. Untuk itu, pembekalan PP ini penting," ujar Endro.

"Ada beberapa kasus kecelakaan, namun justru yang mematikan itu bukan karena kecelakaannya, tapi cara pertolongannya yang salah atau teknik evakuasi yang tidak tepat, sehingga memperparah kondisi cidera si korban seperti infeksi, kecacatan, bahkan korban bisa meninggal dunia karena kesalahan prosedur penanganan akibat ketidaktahuan si penolong ini sendiri," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya