SUARA INDONESIA JAWA TENGAH

Transformasi Desa Kaliunjar di Bawah Kepemimpinan Kades Gondrong, Mampu Kembangkan Industri Pariwisata

Iwan Setiawan - 30 July 2024 | 17:07 - Dibaca 2.24k kali
Wisata Transformasi Desa Kaliunjar di Bawah Kepemimpinan Kades Gondrong, Mampu Kembangkan Industri Pariwisata
Objek wisata Titako yang dirintis oleh Slamet Raharjo atau Kempleng, kini telah menjadi salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Banjarnegara. (Foto: Titako untuk Suatu Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Desa Kaliunjar, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kini tengah mengalami transformasi signifikan di bawah kepemimpinan Slamet Raharjo.

Pria berambut gondrong dicat pirang dahulu dikenal sebagai pelajar nakal dengan kebiasaan sering gonta-ganti sekolah, kini telah berhasil meraih sukses sebagai kepala desa.

Slamet Raharjo menceritakan saat berusia 30 tahunan Dia hanya memiliki berat badan 42 kilogram, sehingga jika berjalan terkesan gembelengan sehingga teman sebayanya memanggil Kampleng.

"Dengan berat badan 42 kilogram, mungkin jika jaman sekarang bisa dikatakan Stunting," katanya di acara podcast Gema Gagasan PWI Banjarnegara, belum lama ini.

Saat sekolah dulu membolos merupakan kegiatan rutinitas, saat duduk dibangku SMP dia mengaku telah pindah sekolahan hingga tiga kali, sedangkan saat di bangku SMA dia mengaku telah dua kali berpindah sekolah sampai memiliki ijazah.

"Bahkan zaman dahulu saya sering malak bos-bos pasar, namun hasil dari malak itu saya kumpulkan untuk kegiatan sosial seperti bedah rumah sebelum ada program RTLH dan BSPS," katanya.

Dikatakan Kampleng, jika masih sering saat masih remaja, namun seiring berjalannya waktu ketika sudah menjadi kepala desa mengayomi dan melindungi masyarakat Desa Kaliunjar.

"Walaupun saya gondrong dan bertato serta memiliki latar belakang yang kurang baik, setidaknya saya masih memiliki jiwa yang lembut dan bisa bermanfaat bagi masyarakat dengan gaya kepemimpinan selama dua periode," katanya.

Di bawah arahannya, Desa Kaliunjar telah mengalami kemajuan pesat dalam berbagai sektor, terutama dalam pengembangan industri pariwisata seperti Tikako Cafe dan Java Culinary di jalan Banjarnegara-Dieng via Karangkobar.

Inisiatif Slamet dalam meningkatkan daya tarik pariwisata dengan menghadirkan berbagai inovasi, mulai dari penyelenggaraan festival lokal hingga pengembangan fasilitas wisata yang menarik.

"Tentunya dengan usaha dalam menggabungkan potensi lokal dengan promosi pariwisata telah membawa dampak positif bagi ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat di Banjarnegara," ujarnya.(*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya